carilah.....

Lailatul qodr merupakan rahasia Allah swt. Untuk itu dianjurkan agar setiap muslim mencarinya di sepuluh malam terakhir, sebagaimana sabda Rasulullah saw,”Carilah dia (lailatul qodr) pada sepuluh malam terakhir di malam-malam ganjil.” (HR. Bukhori Muslim).
Dari Abu Said bahwa Nabi saw menemui mereka pada pagi kedua puluh, lalu beliau berkhotbah. Dalam khutbahnya beliau saw bersabda,”Sungguh aku diperlihatkan Lailatul qodr, kemudian aku dilupakan—atau lupa—maka carilah ia di sepuluh malam terakhir, pada malam-malam ganjil.” (Muttafaq Alaihi)
Pencarian lebih ditekankan pada tujuh malam terakhir bulan Ramadhan sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhori Muslim dari Ibnu Umar bahwa beberapa orang dari sahabat Rasulullah saw bermimpi tentang Lailatul Qodr di tujuh malam terakhir. Menanggapi mimpi itu, Rasulullah saw bersabda,”Aku melihat mimpi kalian bertemu pada tujuh malam terakhir. Karena itu barangsiapa hendak mencarinya maka hendaklah ia mencari pada tujuh malam terakhir.”
Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw bersabda,”Carilah ia di sepuluh malam terakhir. Jika salah seorang kalian lemah atau tdak mampu maka janganlah ia dikalahkan di tujuh malam terakhir.” (HR. Muslim, Ahmad dan Ath Thayalisi)
Malam-malam ganjil yang dimaksud dalam hadits diatas adalah malam ke- 21, 23, 25, 27 dan 29. Bila masuknya Ramadhan berbeda-beda dari berbagai negara—sebagaimana sering kita saksikan—maka malam-malam ganjil di beberapa negara menjadi melam-malam genap di sebagian negara lainnya sehingga untuk lebih berhati-hati maka carilah Lailatul Qodr di setiap malam pada sepuluh malam terakhir. Begitu pula dengan daerah-daerah yang hanya berbeda jamnya saja maka ia pun tidak akan terlewatkan dari lailatul qodr karena lailatul qodr ini bersifat umum mengenai semua negeri dan terjadi sepanjang malam hingga terbit fajar di setiap negeri-negeri itu.
Karena tidak ada yang mengetahui kapan jatuhnya lailatul qodr itu kecuali Allah swt maka cara yang terbaik untuk menggapainya adalah beritikaf di sepuluh malam terakhir sebagaimana pernah dilakukan oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya.
Ciri-ciri Orang Yang Mendapatkan Lailatul Qodr
Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dai Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa melakukan qiyam lailatul qodr dengan penuh keimanan dan pengharapan (maka) dosa-dosanya yang telah lalu diampuni.”
Juga doa yang diajarkan Rasulullah saw saat menjumpai lailatul qodr adalah ”Wahai Allah sesungguhnya Engkau adalah Maha Pemberi Maaf, Engkau mencintai pemaafan karena itu berikanlah maaf kepadaku.” (HR. Ibnu Majah)
Dari kedua hadits tersebut menunjukkan bahwa dianjurkan bagi setiap yang menginginkan lailatul qodr agar menghidupkan malam itu dengan berbagai ibadah, seperti : shalat malam, tilawah Al Qur’an, dzikir, doa dan amal-amal shaleh lainnya. Dan orang yang menghidupkan malam itu dengan amal-amal ibadah akan merasakan ketenangan hati, kelapangan dada dan kelezatan dalam ibadahnya itu karena semua itu dilakukan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ridho Allah swt.
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur’an) pada Lailatul Qadr.” (QS a,-Qadr:1)
Ramadhan adalah bulan yang sangat dirindukan dan dinanti-nantikan orang-orang berimankarena kemuliaan dan keagungan yang terdapat di dalamnya. Salah satunya adalah Lailatul Qadr Apakah Lailatul Qadar itu ? Seberapa besarkah keagungan dan keutamaannya? Bilakah malam itu terjadi? Dan apa yang sebaiknya kita lakukan saat kita merasakan atau berada pada malam tersebut?
Semua ini pertanyaan-pertanyaan yang menarik untuk kita ungkapkan dalam rangka mengapaidan memperoleh Lailatul Qadr. Sekalipun pertanyaan-pertanyaan tersebut bukanlah sesuatuyang baru, tapi memiliki bobot tersendiri dan sangat relevan.
Secara harfiyah Lailah berarti malam. Sedangkan Qadr berarti takaran, ukuran, sesuatu yang bernilai dan sesuatu yang terbatas. Kemudian para ulama beragam dalam mengartikan danmenafsirkannya.
Ada yang menyebutnya malam kemuliaan, karena pada malam itu Allah SWT menurunkan kitab suci Al-Qur’an yang merupakan sumber kemuliaan manusia. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya telah kami turunkan kepada kamu sebuh kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagi kamu. Maka apakah kamu tidak memahaminya?” (QS al-Anbiyaa:10)
Sebagian yang lain mengartikan sebagai malam yang sangat bernilai. Kerena pada malam ituketaatan manusia akan mendapatkan nilai yang tinggi dan pahala yang besar. Bila dilihat dari kacamata bisnis keuntungan senilai 3.000.000% (1000 bulan X 30 hari X 10 kebaikan).Karena itu Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya, bulan Ramadhan telah hadir ditengah-tengahkalian. Didalamnya terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang diharamkan pada malam tersebut, berarti ia telah diharamkan dari semua kebaikan. Dan tidak ada yang yang diharamkannya melainkan orang-orang yang benar-benar merugi,”(HR Ibnu Majah dengan sanad hasan).
Sebagian yang lain mengatakan malam yang sesak dengan Malaikat, sebab kata Qadr dapatberarti sempit. Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam firman Allah SWT, ” Dan siapa yangdipersempit rezekinyaa…” (QS. Al-Thalaaq : 7)
Banyak ayat dan hadits yang menyebutkan keutamaan dan keagungan Lailatul Qadr, baik secaratersurat maupun tersirat. Diantaranya :~ Lailatul Qadr nilainya lebih baik dari seribu bulan, Artinya ibadah yang kita lakukan pada malam tersebu jauh lebih baik dari beribadah seribu bulan (QS al-Qadr :3)~ Malam tersebut penuh dengan keberkahan (kebaikan yang melimpah). Allah SWT berfirman,“Sesungguhnya Kami menurunkan (al-Quran) pada malam yang penuh keberkahan (QS. Al-Dukhaan:3)~ Malam tersebut penuh dengan ampunan. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang menghidupkan Lailatul Qadr (dengan ibadah) semata-mata karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu,” (HR Bukhari)~ Malam tersebut adalah malam dimana para malaikat makhluk Allah yang suci turun ke duniauntuk memberikan salam kepada hamba-hamba Allah yang taat beribadah kepada-Nya (QS al-Qadr:5)
Mengenai waktu terjadinya Lailatul Qadr, para ulama beragam pendapat. Ibnu Hajar menyebutkan lebih dari 40 pendapat. Namun, bila kita membaca hadits-hadits Nabi SAW, dapat kita simpulkan sebagai berikut :~ Lailatul Qadr terjadi setiap tahun di bulan suci Ramadhan, terutama pada malam-malamsepuluh hari terakhir ketika Rasulullah SAW melakukan I’tikaf, “Apabila memasuki sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, Rasulullah saja menghidupkan malam-malamnya denganberibadah. Beliau membangunkan istrinya, bersungguh-sungguh dan serius bribadah,”(HR Bukhari dan Muslim)~ Lebih utamanya pada malam-malam ganjil, yaitu 21,23, 25, 27 , dan 29. Rasulullah SAW bersabda, “Carilah Lailatul Qadr pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan,” (HR Bukhari dan Muslim)~ Lebih spesifik lagi adalah pada tanggal 27 Ramadhan menurut pendapat mayoritas ulama dantanggal 21 menurut Imama Syafi’i. Ibnu Abbas pernah meminta sahabat yang lebih tua, lemahdan tidak mampu berdiri berlama-lama untuk bertanya kepada Rasul, kapankah ia bisamendapatkan Lailatul Qadar? Rasulullah SAW menasehati agar ia mencarinya pada malam ke 27 (HR Thabrani dan Baihaqi).~ Malam Jum’at yang jatuh pada tanggal ganjil, juga perlu diperhatikan, karena hari Jum’at adalah Sayyidul Ayyaam (penghulu hari-hari) dan Yaumul ‘Ied (Hari raya) pekanan.~Yang paling baik kita lakukan pada Lailatul Qadr adalah beribadah dan ber-taqarrub kepadaAllah. Diantara ibadah yang dianjurkan adalah :~ I’tikaf, yaitu berada di masjid. Karena, Rasulullah SAW melakukan I’tikaf dan menjadikannyabudaya yang tidak pernah beliau tinggalkan.~ Qiyamul Lail (shalat Malam). Rasulullah SAW bersabda,”Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadr dengan qiyamul Lail karena iman dan mengharap pahala dari Alalh, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lain,” (HR Bukhari)~ Berdoa dan berdzikir. Aisyah ra berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu apabila aku mengetahui Lailatul Qadr? Apa yang sebaiknya aku ucapkan?” Beliau bersabda,’Ucapkanlah, Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah, sesunggughnya Engkau adalah pemaaf dan menyukai maaf, maka maafkanlah daku),” (HR Turmudzi).
Lailatul Qadr dapat kita ketahui dari tanda-tandanya. Ahli hadits seperti Muslim, Ahmad, Abu Daud, dan Turmudzi meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Saat terjadi Lailatul Qadr, malam terasa jernih, terang, dan tenang. Cuaca Sejuk. Tidak terasa panas. Tidak terasa dingin. Dan pada pagi harinya matahari terbit dengan terang benderang tanpa tertutup satu awan.”
Semoga Allah SWT berkenan memberikan kita kemuliaan malam Qadr tersebut. Aamiin yaa Mujiibas Saaliliin.

No comments: